Monday, February 13, 2017

Balada PRT Infal

Sumber: Shutterstock



Memilih PRT atau Babysitter Infal
PRT Infal...kira-kira apa yang terlindas di benak anda ketika mendengar kata-kata ini?
Tentu saja pembantu rumah tangga atau pengasuh anak “sementara” untuk membantu menyelesaikan tugas rumah tangga sehari-hari, yang kita butuhkan khususnya di masa libur lebaran.

Bagi saya, memasuki bulan Ramadan, yang justru terbayang-bayang adalah kerepotan saat libur lebaran. Keriwehan saat berlebaran sudah menari-nari di pelupuk mata saya.
Kata ribet, rempong mungkin sudah akrab di telinga kita, khususnya buat para ibu-ibu yang memiliki bayi dan anak kecil. Problem yang saya alamipun rasanya dihadapi oleh sejuta ibu-ibu di seantero negeri.

Keriwehan demi keriwehan sudah saya alami, dari mulai mendapat PRT infal yang cekatan, ada  yang lebih senang menghabiskan waktunya di pulau kapuk, atau ada yang lebih senang beberes rumah dan memasak dibanding menjaga anak...
(baca: pulau kapuk = kasur, menikmati tidur)

 
Sumber: Shutterstock


Bisa dibilang saya ini lumayan sesepuh sebagai pemakai jasa PRT Infal, sejak  kelahiran anak pertama saya, hampir sekitar 10 tahun yang lalu.
Saya hanya bisa menarik nafas panjang lebih dalam ketika menemukan pembantu rumah tangga infal  maupun babysitter infal yang pekerjaannya gak sesuai harapan, atau kalau mau dibilang “gak bisa kerja”. Yaa habis mau bagaimana lagi...

Saya pribadi lebih memilih menggunakan jasa PRT infal dibanding babysitter infal, sebab biasanya PRT infal lebih luwes mengerjakan berbagai tugas rumah tangga. Sementara babysitter infal terkadang hanya mau mengurus anak, tak mau dibebani dengan pekerjaan tambahan.



Ilustrasi Babysitter

Saran saya buat para ibu-ibu yang baru punya baby, atau putra-putrinya masih berusia kurang dari 2 tahun, tak ada salahnya memilih menggunakan babysitter infal, tapi kudu pilih yang memang benar-benar berpengalaman. Jadi gak repot mesti ngajarin lagi ini itu, dari mulai ganti popok atau ganti pampers, bikin susu, cuci steril botol dll.


Tips Memilih Pakai Hati
Dulu di awal-awal menjadi seorang ibu yang juga bekerja kantoran, saya belum begitu mengerti cara kerja penyedia jasa penyalur pembantu rumah tangga dan babysitter infal, jadi yaa dengan polosnya beberapa kali memilih menggunakan jasa babysitter infal yang notabene dipatok dengan tarif yang lebih mahal dibanding PRT infal.

Kenapa? Yaa karena menurut para agen penyalur, menjadi babysitter infal memiliki tugas pekerjaan yang lebih berat karena harus menjaga bayi atau anak balita. Menjadi pembantu infal dianggap sebagai pekerjaan dengan risiko lebih ringan, bekerja serabutan yaa masak, menyapu, mengepel dll.

Tapi setelah beberapa kurun waktu, saya semakin ahli dalam menilai, memilih mana pembantu atau pengasuh anak infal yang akan saya gunakan selama periode libur lebaran. Biasanya nih, selain saya ajak ngobrol ngalor-ngidul, saya mengandalkan intuisi atau “feeling”. Istilah yang dipakai tiap orang mungkin berbeda-beda, bisa “mata batin, “indra keenam”, whatever...

Satu hal lagi,  saya alergi sama style pembantu yang bergaya ala abege-abege di sinetron zaman sekarang, yang dikit-dikit pegang HP, wah bisa-bisa anak saya ditelantarin nanti...

Percaya deh, mau dibilang PRT kek, atau babysitter yang sudah berpengalaman sekian tahun. Namanya bisnis infal itu bergantung pada jasa manusia, ini bisnis yang melibatkan karakter manusia. Jadi menurut saya,  sifat atau karakter dasar PRT dan babysitter tersebutlah yang paling menentukan. Bukan pengalaman kerjanya !!! Harap dicatat yaa

Sumber: shutterstock


Nah, sayangnya nih kebanyakan agen penyalur hanya menyediakan atau mengaku hanya memiliki stok babysitter infal.  Seringkali, para pekerja musiman yang khusus didatangkan saat masa lebaran, dinyatakan sebagai “babysitter” bukan PRT, semata-mata untuk menaikkan “harga jual” (honor infal per hari).



Honor Babysitter Infal Lebih Mahal
Biasanya honor PRT infal vs babysitter infal berbeda sekitar 25 ribu rupiah per hari. Para penyalur biasanya memakai sistem paket, seminggu, 10 hari atau 2 minggu (14 hari ).
Berapa sih besaran honor infal?...sangat tergantung kebijakan agen penyalur, beberapa tahun lalu honor pembantu infal berkisar di angka 75-100 ribu rupiah per hari. Saat ini, atau dalam beberapa tahun terakhir honor pembantu infal rata-rata naik, menjadi berkisar 90-120 ribu rupiah per hari. Belum lagi ditambah uang administrasi yang harus dibayarkan untuk mengambil satu orang PRT, yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Hmm...tepok jidat deh.

Bisa dibayangkan kan kalau ketika kita menerima THR (Tunjangan Hari Raya), jangan dulu mikir untuk belanja-belanji ini dan itu. Jangan-jangan nih, antara separuh THR atau hampir semua THR ludes tak bersisa hanya untuk membayar honor jasa infal ini. Apalagi buat ibu-ibu yang juga memiliki sopir, tukang kebun dll. Pastinya perlu mikirin THR-THR lain buat para asisten rumah tangga yang sudah setia membantu sehari-hari. Jadi kalau ada uang tambahan untuk merayakan lebaran , apapun namanya, mau THR kek , hadiah kek...jangan kegirangan dulu yaa. Terima THR tapi kantong tetap bolong...oh No, hihihi


Sumber: Shutterstock

Biasanya, stok PRT infal tersedia di berbagai agen penyalur sekitar satu minggu sebelum Lebaran. Berdasar pengalaman saya, mayoritas PRT infal didatangkan dari beberapa kota di Jawa Barat mengingat jarak tempuhnya yang relatif dekat dengan Jakarta seperti Bogor, Ciamis, dan Indramayu.

Tentunya pilihan menggunakan PRT atau babysitter infal tergantung kebutuhan setiap keluarga. Bila anak-anak sudah mulai bersekolah, rasanya cukup memakai jasa PRT infal yang bisa bekerja serabutan. Berbeda dengan keluarga yang memiliki bayi atau balita, tentu membutuhkan tenaga ekstra untuk menjaga sang buah hati.

Bagaimanapun, problem tahunan yang saya rasakan ini bisa jadi dialami oleh sekian ratus atau bahkan ribuan ibu-ibu di kota besar yang harus mengalami nasib sama, ditinggal mudik para PRT-nya ke kampung halaman masing-masing. 

Menggunakan jasa infal seolah menjadi suatu keharusan, apalagi buat pekerja kantoran yang tak mungkin cuti penuh selama dua minggu libur lebaran. Yaa terpaksa mau tak mau menggunakan jasa infal, terlebih bagi kita-kita yang masih memiliki bayi, balita atau anak kecil,  yang ndak mungkin lagi menitipkan ke orang tua maupun mertua atau siapapun, dengan berbagai alasan.

  
Ciao

6 comments:

  1. Aku belum pernah pakai PRT infal, mba. Tapi tahun lalu pakai ART yang pulang pergi sebelum lebaran. Info ini pas nih buat yang mencari ART infal, mba. Nice info mba :)

    ReplyDelete
  2. iya sapa tau suatu hari perlu, jadi punya persiapan buat hunting asisten infal

    ReplyDelete
  3. Wah oke ini infonya mba, mungkin suatu saat perlu. Sejauh ini saya belum pernah pake jasa ART, slnya saya kerjanya full dirumah hehehe...

    Makasih sharingnya, mba. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, barangkali diperlukan ketika kita punya kesibukan meskipun menjadi full time mother hehe :)

      Delete
  4. Iya ya mba, mending ambil ART yang udah lebih matang usianya dan nggak kenal sosmed. Lebih berasa aman kayaknya menitipkan anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mba, mencari pengasuh anak balita perlu banyak pertimbangan

      Delete