Wednesday, May 31, 2023

Pengalaman Berlibur Ke Bali 4 Hari 3 Malam

Halo semua, apa kabarnya hari ini? Semoga semua sehat-sehat ya. Kali ini aku mau berbagi cerita saat libur lebaran. Ceritanya, aku dan keluarga jalan-jalan berwisata ke pulau Bali, pada bulan April 2023. Berlibur dalam waktu 4 hari 3 malam di pulau Dewata, ngapain aja ya? Aku berusaha merancang tujuan wisata yang dikunjungi agar liburan berkesan dan waktunya efektif. Sebelum berlibur, aku sudah mencari informasi terkini terkait kondisi di Bali pasca pandemi, meski dalam beberapa hal ada yang meleset tak sesuai harapan. Saat berangkat, aku memilih penerbangan di pagi hari. Pertimbangannya supaya waktu jalan-jalan di Bali efektif, targetnya bisa berwisata ke 2 atau 3 tempat dalam sehari. Di hari pertama, sekitar jam 9 pagi kami sudah mendarat di bandara Ngurah Rai. Tujuan pertama adalah Tanah Lot, dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari bandara. Tak lupa, aku mampir dulu ke pantai Kuta buat foto-foto. Saat itu, matahari terasa sangat terik dan menyengat. Oiya, satu hal soal kemacetan, di masa liburan sekolah sekaligus libur lebaran, pemandangan macet terjadi di berbagai ruas jalan utama di sekitar Denpasar dan Kuta. Aku gak begitu ngeh, apakah kemacetan semacam ini menjadi fenomena sehari-hari di Bali saat ini, atau memang terjadi lonjakan jumlah wisatawan yang berlibur ke Bali di musim liburan.
Pantai Kuta
Tanah Lot
Aku berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot sekitar 2 jam, setelahnya kembali menuju pusat kota untuk menikmati makan siang di salah satu restoran nasi tempong di kota Denpasar. Wow, ternyata sekitar jam 2 siang, masih banyak turis yang antre dan menunggu pesanan datang di restoran ini. Suasana restoran cukup ramai saat itu, kami harus menunggu sekitar 40 menit sebelum pesanan dihidangkan di atas meja. Nasi tempong ini pada dasarnya, nasi dilengkapi lauk ayam goreng, tahu tempe dan sambal. Pilihan menu lain, bisa pesan bebek goreng atau empal, sesuai selera masing-masing. Apa yang menjadi ciri khas? Tentu rasa sambalnya yang sangat pedas.
Nasi Tempong
Setelah makan siang selesai, kami melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu, karena ingin melihat matahari terbenam alias Sunset. Siapa yang gak kepengen memandangi pemandangan alam nan indah, sambil menyaksikan matahari menghilang dari pandangan mata? Pemandangan di saat menjelang matahari terbenam sungguh sangat indah. Saat itu banyak wisatawan mancanegara yang juga menantikan Sunset, dan mengabadikannya dengan kamera. Perjalanan dari pusat kota menuju Pura Uluwatu sekitar 2 jam. Kemacetan terjadi khususnya di akses jalan masuk menuju Pura. Jadi kalau mau berwisata ke Bali, mesti menghitung waktu tempuh ke obyek wisata tujuan, dan buat persiapan ya. Di kawasan Pura Uluwatu ini masih terdapat kawanan monyet yang mesti diwaspadai karena seringkali usil menganggu wisatawan. Di beberapa sudut, terpampang peringatan agar tidak menggunakan ponsel atau membuka tas saat berada di sekitar kawanan monyet. Kami juga membeli tiket menonton tari Kecak di Pura Uluwatu. Setiap hari ada 2 sesi pertunjukan tari, sekitar jam 5 sore dan jam 7 malam. Sayangnya ketika kami tiba, tiket pertunjukkan pertama sudah habis terjual. Kami mendapat tiket pertunjukkan kedua di jam 7 malam waktu setempat. Sepulangnya dari Pura Uluwatu, kami mampir makan malam di salah satu restoran seafood di kawasan Jimbaran.
Pura Uluwatu